Kalurahan SODO

Parutan adalah salah satu alat masak yang tidak boleh hilang dari dapur. Saat ini sudah banyak variasi parutan di pasaran, mulai dari parutan tradisional yang terbuat dari kayu hingga yang terbuat dari plastik produksi pabrik. Parutan tradisional merupakan salah satu usaha rumahan yang dapat ditemukan di Kalurahan Sodo.

Kerajinan parutan dikembangkan oleh setiap kepala keluarga di Padukuhan Selorejo, Kalurahan Sodo. Oleh karena jumlah pengusaha yang banyak, dibuatlah kelompok usaha parut bernama “Bunda Kreatif'' yang beranggotakan 20 orang ibu rumah tangga Padukuhan Selorejo.

Ukuran parutan yang dihasilkan ada tiga macam, dari yang paling besar berukuran 45 cm, ukuran sedang sepanjang 38 cm, dan ukuran terkecil 32 cm. Bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan parutan adalah kayu yang didapatkan dari penjual kayu di Padukuhan Selorejo. Jenis kayu yang digunakan bermacam-macam, namun yang paling banyak digunakan adalah kayu jati, akasia, melinjo, dan mahoni. Masing-masing kayu akan menghasilkan kualitas parutan yang berbeda. Parutan dari kayu mahoni akan cenderung membuat hasil parutan terasa agak pahit dan berwarna kemerahan saat pertama kali digunakan. Oleh sebab itu, parutan dari mahoni hanya dibuat dalam ukuran yang kecil. Parutan dari kayu jati dan akasia akan menghasilkan parutan berkualitas bagus sehingga kedua jenis kayu tersebut akan dibentuk menjadi ukuran paling panjang.

Parutan dijual melalui pengepul yang ada di Padukuhan Selorejo untuk kemudian dijual ke pasar-pasar. Harga yang ditawarkan pun bervariasi. Parutan berukuran besar dipatok antara Rp4.000,00 dan Rp5.000,00 tergantung jenis kayu yang digunakan, ukuran sedang diberi harga Rp.2.500,00, dan ukuran kecil seharga Rp1.500,00. Parutan juga dijual dalam satuan kodi dengan harga satu kodi parutan ukuran besar seharga Rp100.000,00, satu kodi parutan ukuran sedang berkisar antara Rp50.000,00 dan Rp55.000,00 tergantung jenis kayu yang digunakan, dan satu kodi ukuran kecil seharga Rp30.000,00.